Twitter Updates

    follow me on Twitter

    Tuesday, March 3, 2009

    moving class

    (bahasanya resmi yo, soalnya ini tugas TIK)


    Labschool Rawamangun sekarang mulai menetapkan sistem moving class. Jadi setiap ganti pelajaran kita pindah ruangan. Peraturan ini agak drastis, karena kita (murid-murid Labschool) terbiasa tetep di kelas dan nunggu guru mata pelajaran selanjutnya dateng. Awalnya saya semangat nih, moving class. Soalnya bayangan saya, sekolah tuh emang moving class. Saya kan maniak TV nih, semua film tentang anak sekolah yang saya tonton (hannah montana, wizard of waverly place, mean girls, lizzie mcguire, etc.) semuanya moving class. Keren gitu loc


    Nih, pertama, jadi mereka tuh setiap anak dikasih loker. Mereka naro buku-buku disitu. Jadi mereka dateng ke sekolah cuma bawa tas kecil yang bayangan saya isinya cuma tempat pinsil, dompet, bekel. Nanti liat pelajaran pertamanya apa, terus mereka ambil buku mereka di loker. Begitu bel ganti jam pelajaran, mereka ke loker mereka lagi, naro buku pelajaran yang tadi, terus ambil buku pelajaran selanjutnya. Begitu seterusnya sampai mereka pulang. Jika ada buku yang dibutuhkan untuk belajar di rumah, tentu bukunya bisa dibawa pulang. Moving class yang mereka terapkan ini sangat efektif, sungguh sangat berbeda dengan moving class yang diterapkan di SMP Labschool. Anak-anak belum semuanya dikasih loker, dan sepenglihatan saya anak yang sudah mendapat loker pun tidak memanfaatkannya. Saya tidak menyalahkan mereka, karena loker yang disediakan tidak begitu mendukung. Lalu buku pelajaran kita setiap harinya SANGAT berat. Kalau dulu (sebelum moving class), tidak begitu jadi masalah, karena kita hanya membawa tas saat datang dan pulang sekolah. Tapi sekarang, setiap ganti pelajaran kita harus membawa tas yang berat itu kemana-mana. Bayangkan saja gimana pegelnya. Belum lagi kalo dapet ruangan yang bolak-balik lantai bawah lantai atas.


    Kedua, masalah tempat. Kalo saya liat di televisi itu, mereka udah PASTI ruangannya dimana dengan gurunya siapa. Kalo di SMP saya, ruangan masih suka tidak pasti dan gurunya juga kadang pindah ruangan. Gak ada tulisan BIOLOGY CLASS or MATH CLASS gitu. jadi kita harus liat jadwal setiap kali mau pindah ruangan. dan kita gak dikasih jadwal, cuma ditempel di depan kelas. 


    Ketiga, barang yang ketinggalan dan sampah. Mungkin karena belum terbiasa dengan sistem moving class, banyak anak yang ketinggalan buku di kolong. Dan karena gaktau siapa aja yang duduk disitu, jadi rada susah nemuinnya. Kejadian ini sering sekali terjadi. Juga masalah sampah, banyak anak yang membuang sampah di kolong. Mungkin dengan pikiran,”Ah, moving ini. Yang nanggung bukan gue.”


    Kelebihan moving class:

    Jika setiap mata pelajaran sudah punya ruangan tetap, ruangan itu bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin. contoh: di ruang matematika bisa ditempel daftar rumus-rumus

    Mengurangi rasa jenuh di kelas, dan bila kita mendapat tempat yang kurang ena, kita tinggal pilih tempat lain di ruangan selanjutnya.


    Kekurangan moving class:

    Waktu untuk pindah dari satu ruangan ke ruangan lain jadi terbuang

    Godaan-godaan saat pindah ruangan. contoh: jajan di kantin dan mengobrol dengan teman yang bertemu saat pindah ruangan.


    Saya sudah kelas 9, dan menurut saya sistem ini tidka begitu berpengaruh terhadap proses belajar. yaah, walaupun ada ruangan yang panas, ada yang dingin, ada yang bau juga, kadang mengganggu konsentrasi sih. Saya harap SMP Labschool dapat memperbaiki kekurangan yang dimiliki sehingga sistem moving class ini dapat berjalan dengan baik dan dapat diterima oleh siswa.

    0 friends says: